Diduga Markup Anggaran, Pengadaan Perahu Fiber di Desa Lasama Dipertanyakan, La Ode Baali : Itu Tidak Benar

Foto salah satu perahu fiber yang di salurkan pemdes lasama kecamatan tikep kab muna barat

Muna Barat, Berita-online.Com – Pemerintah Desa Lasama, kecamatan Tiworo Kepulauan (Tikep), Kabupaten Muna Barat (Mubar), Provinsi Sulawesi-Tenggara (Sultra), Empat Tahun terakhir ini Mengalokasikan Anggaran Hingga Ratusan Juta Rupiah Pertahunnya Untuk pengadaan Bantuan Perahu Fiber ke Sejumlah masyarakat.

google.com, pub-1533901214300847, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Terhitung Sejak Tahun 2021 Hingga Tahun 2024, Anggaran Yang digelontorkan untuk bantuan perahu fiber jumlahnya sudah mencapai ± 1 Milyar Rupiah.

Dari Data dan sumber yang diperoleh wartawan, pada tahun 2021, Pemdes Lasama Mengalokasikan Anggaran ± 500 Juta rupiah untuk pengadaan bantuan 20 Unit Perahu Fiber.

Tahun 2022, Kembali mengalokasikan anggaran senilai ± 300 Juta rupiah untuk pengadaan 15 Unit Perahu fiber + Jaring/pukat.

Tahun 2023,  juga mengalokasikan anggaran senilai ± 250 Juta Rupiah untuk pengadaan 10 Unit Perahu Fiber.

Sementara ditahun 2024 ini, Pemdes Lasama Kembali mengalokasikan anggaran senilai ± 250 Juta untuk pengadaan 10 Unit Perahu Fiber.

Menanggapi Hal tersebut, LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Wilayah Sulawesi-Tenggara Angkat Bicara. Menurutnya, Jumlah Anggaran Yang di Alokasikan Nilainya diduga kuat tidak sesuai dengan bantuan yang diberikan.

“ Perahu Fiber yang diberikan kepada masyarakat, biaya pembuatannya  setelah kita telusuri diduga hanya kisaran 7 Hingga 10 juta per unitnya, sementara alokasi anggaran yang dikeluarkan diperkirakan  20 Hingga 25 juta per unitnya,” Ungkap Ketua LSM GMBI Wilayah Sultra, Muh.Ansar, kepada wartawan, Sabtu (13/4/2024).

Lebih Lanjut, Aktivis senior dan tajam dalam menyoroti sejumlah kasus di sultra ini mengatakan, kuat dugaan hal tersebut ada upaya manipulasi anggaran hingga terjadinya dugaan markup.

“ Kami duga ada manipulasi anggaran sehingga ada indikasi dugaan markup didalamnya,” Terangnya.

Muh.Ansar Menambahkan, Jika dihitung mulai tahun 2021 hingga 2023, pemdes lasama alokasikan anggaran kurang lebih 1 Milyar, sementara bantuan perahu hanya 45 unit, silahkan dihitung sendiri selisihnya.” Tambahnya

“ jika 45 Unit perahu di kalikan harga tertinggi 10 Juta per unit, maka hanya menghabiskan anggaran 450 juta, sementara anggaran yang dialokasikan kurang lebih 1 Milyar, belum termasuk tahun berjalan ini di anggaran tahun 2024,” Bebernya.

Lantai Keramik Polindes Walega Lega Desa Lasama Yang rusak

Selain menyoroti pengadaan bantuan perahu fiber yang diduga ada manipulasi anggaran hingga diduga terjadinya dugaan markup, LSM GMBI Wilayah Sultra Juga menyoroti pembangunan Polindes di walega lega yang sudah mengalami kerusakan pada sejumlah bagian.

Bangunan Polindes yang diketahui belum lama dibangun ini dan menghabiskan anggaran ± 100 juta rupiah, Nampak sudah  mengalami kerusakan parah pada sejumlah bagian, termasuk atap Flapon dan lantai.

Atas hal tersebut, LSM GMBI Wilayah Sultra memastikan akan melaporkan temuan tersebut ke Aparat Penegak Hukum.

“ Kami pastikan hal tersebut akan kami laporkan ke apparat penegak hukum dalam hal ini Unit Tipidkor Polda Sultra atau di Kejati Sultra.” Tegasnya

Sementara, Kepala Desa Lasama, La Ode Baali, Saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan aplikasi Whatsappnya, Senin (15/4/2024) Membantah Keras Tudingan Tersebut. Namun ia tidak menyagkal bahwa pemdes lasama mengalokasikan anggaran untuk pengadaan perahu fiber setiap tahunnya.

“ Rata-Rata 10 Unit (bantuan Perahu pertahunnya_Red)” Singkatnya

Ditanya terkait Kebenaran jumlah Anggaran dan jumlah perahu fiber yang dialokasikan pertahunnya, Kades Lasama La Ode Baali mengatakan, “untuk kepastiannya Ia harus lihat dulu di APBDESnya dari tahun 2021 sampai 2023 dan minta maaf kami bekerja berdasarkan APBDes Tahun Berjalan,” Jelasnya.

Lanjut La Ode Baali, perahu fiber yang ia serahkan kepada masyarakat hingga saat ini telah dirasakan oleh masyarakat manfaatnya.

” silahkan di cek ke masyarakat, apakah perahu tersebut bermanfaat atau tidak, silahkan di cek satu persatu kepada masyarakat yang menerima bantuan, selama ini permintaan dari masyarakat terus bertambah mengingat mayoritas masyarakat lasama berprofesi sebagai nelayan.” Jelasnya

Lebih Lanjut, La Ode Baali menambahkan, Jika ada masyarakat atau oknum yang melempar isu bahwa kami melakukan markup, maka itu sama sekali tidak benar.

” Semua kegiatan kami sudah diperiksa oleh inspektorat, dan hasilnya bisa di tanyakan langsung sama insfektorat, alhamdullilah semuanya sudah sesuai dengan prosedur yang ditentukan.” Tegasnya

Disinggung terkait penyerahan bantuan yang di maksud, La Ode Baali menegaskan bahwa pihaknya setiap melakukan kegiatan selalu didampingi dan disaksikan oleh pihak terakit.

” Kami bekerja tidak sendiri dan bukan maunya kepala desa, tapi semua yang kami lakukan atas pengawasan masyarakat dan pihak-pihak berwenan, ada pendamping, konsultan, dan sebagainya.” Tegasnya

Silahkan datang ke desa lasama, cek sendiri kebenarannya, kami siap pasilitasi tunjukan semua perahu fiber yang telah kami berikan selama ini kepada masyarakat,” Tutupnya

 

Pos terkait