Pertama Kali Dalam Sejarah, Kader Golkar Jadi Penonton di Pilgub Sulsel

Partai Golkar untuk pertama kali tak mengusung kader di Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan atau Pilgub Sulsel 2024. Partai Golkar mengusung Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi.

Berita-online.Com, Makassar – DPP Partai Golkar membuat kejutan jelang Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) 2024.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Golkar tidak mengusung kader internalnya sebagai calon Gubernur atau Wakil Gubernur Sulsel.

Di Pilgub Sulsel 2024 ini, Partai Golkar justru mengusung kader dari Partai NasDem, Fatmawati Rusdi yang berpasangan dengan petahana Andi Sudirman Sulaiman.

Fatmawati diplot sebagai bakal calon Wakil Gubernur Sulsel.

Wakil Ketua Umum bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, di kantor DPP Golkar, Jakarta, pada Kamis (8/8/2024) sore mengatakan, sejarah baru bagi Golkar karena tidak mengusung kadernya sendiri di Pilgub Sulsel.

Padahal Golkar di bawah komando Airlangga Hartarto sempat memberikan surat tugas kepada lima kader untuk maju sebagai calon Gubernur Sulsel 2024.

Mereka adalah Waketum DPP Golkar AM Nurdin Halid, Ketua Golkar Sulsel Taufan Pawe.

Eks Ketua Golkar Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, dan Ketua Golkar Luwu Utara (Lutra) Indah Putri Indriani.

Dari kelima kader yang mendapatkan surat tugas tersebut, hanya Nurdin Halid yang menyatakan tidak maju.

Sementara empat kader lainnya harus gigit jari setelah Airlangga Hartarto memilih untuk mendukung pasangan non-kader.

Dalam sejarah Pilgub Sulsel, Golkar dikenal konsisten mengusung kadernya sendiri.

Pertama Pilgub 2002, beringin rindang mencalonkan Ketua DPD I Mayor Jenderal Amin Syam.

Lalu kembali mengusung Amin Syam pada Pilgub Sulsel 2007.

Pada Pilgub Sulsel 2013, Golkar mengusung Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Sementara itu, Pilgub Sulsel 2018, Golkar mengusung Nurdin Halid.

Menurut Ahmad Doli, keputusan untuk mengusung pasangan Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi didasarkan pada hasil simulasi dan melihat tingkat elektabilitasnya.

“Hari ini (kemarin) kita umumkan 10 cagub-cawagub yang sudah kami simulasikan, sudah kami eksesais, dan sudah kami rapatkan semalam bersama Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto,” jelasnya.

Dengan masuknya Golkar di gerbong koalisi, pasangan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi telah mengantongi 7 partai politik.

Ketujuh parpol itu adalah, NasDem, Demokrat, Gerindra, PAN, Golkar, Hanura. PSI juga menyatakan dukungan meski partai ini tidak memiliki kursi di DPRD Sulsel.

“Alhamdulillah per hari ini sudah 7 partai telah membersamai kami,” kata Fatmawati Rusdi kepada wartawan.

Dari total partai, empat merupakan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) pengusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 lalu.

Yaitu, Partai Gerindra, Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Demokrat.

“Gerindra, Nasdem, Golkar, PSI, Demokrat, PAN, Hanura. Intinya kami mendaftar ke semua partai, kemudian keputusannya tentu ada di partai politik,” katanya.

Wabendum DPP Nasdem itu melanjutkan, Gerindra dan Nasdem sedari awal mendukung mereka.

Dia juga merasa bersyukur, sebab parpol pendukung Prabowo-Gibran mendukung penuh untuk maju bertarung demi membangun Sulsel.

“Alhamdulillah kita melihat Koalisi Indonesia Maju (KIM) sudah membersamai kita. Tentu ini bagian dari kekuatan dan semakin mematangkan langkah kita menatap Pilgub Sulsel,” tandasnya.

Senada dengan Fatmawati, Andi Sudirman juga menyampaikan bahwa mereka tegak lurus dengan istana.

Baik itu kebijakan Presiden Jokowi, maupun presiden terpilih Prabowo Subianto.

Pos terkait